Dalam bahasa Rasul, amaliah nasehat menasehati merupakan akhlak unggulan sehingga seluruh agama ini dikatakan sebagai nasehat, “Agama itu adalah nasehat” demikian sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Ahmad dan Abu Daud dari Tamim Ad-Dari. Bahkan sahabat Jarir bin Abdullah menjadikan nasehat sebagai salah satu poin baiat kepada Rasulullah saw: “Saya berbaiat kepada Rasulullah untuk senantiasa mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mengamalkan nasehat bagi setiap muslim”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
Sungguh – karena kelemahan insani – setiap kita sangat membutuhkan nasehat. Tentunya, nasehat yang baik, yang disampaikan dengan cara yang baik, dan dalam koridor akhlak yang baik, serta untuk tujuan kebaikan dan perbaikan.
Semoga budaya nasehat menasehati yang merupakan inti ajaran Islam akan senantiasa menjadi media komunikasi yang efektif antara umat Islam dalam menyampaikan masukan dan ide untuk kebaikan bersama dan budaya ini tidak menjadi media atau ajang ‘ta’yir” antara satu individu dengan individu yang lain, apalagi antar satu komunitas dengan komunitas yang lain. Allah swt berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. Al-Hujurat:12. Allahu a’lam
Simaklah firman Allah swt, “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”. Thahaa: 43-44) (lihat Al-Mujalasah WaJawahirul Ilm karya Imam Abu Bakar Ahmad bin Marwan: 3/364). Disini nasehat harus berupa ucapan yang mampu meluluhkan hati penerimanya dan menyadarkannya dari kesalahan. Sehingga bukan termasuk nasehat yang baik jika kemudian penerima nasehat malah menjadi kesal, jengkel dan sebagainya.